Kematian Lina Jubaedah dan Hasil Otopsi? Inilah Arti Lebam Biru di Jari Almarhumah

Kamis, 23 Januari 2020 18:29 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Teddy Pardiyana kembali diperiksa oleh kepolisian terkait dengan kematian isterinya Lina Jubaedah. Sebelumya ia sudah tiga kali dimintai keterangan. Kali ini Teddy ditanyai seputar lokasi liburan Lina bersama keluarga sebelumnya meninggal

Teddy Pardiyana kembali diperiksa oleh kepolisian terkait dengan  kematian isterinya Lina Jubaedah. Sebelumya ia sudah tiga kali dimintai keterangan.  Kali ini Teddy  ditanyai seputar lokasi liburan  Lina bersama keluarga  sebelumnya meninggal

Sang suami juga menanyakan hasil otopi  terhadap jenazah isterinya, tapi  belum ada.  "‎Kalau hasil otopsi saya nanyain juga barusan katanya belum ada,"  ujarnya,  23 Januari 2020.

Lina meninggal pada  Sabtu, 4 Januari lalu.  Ia jatuh tengkurap sehabis salah subuh.  Lina sempat dibawa ke Rumah Sakit Al Islam Bandung, tapi sampai rumah sakit sudah meninggal.   Dua hari kemudian Rizky Febian  melaporkan kejanggalan kematian  ibunya ke polisi, sehingga akhirnya  makam almarhum dibongkar lagi dan jenazahnya diotopsi.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga mengatakan hasil otopsi kemungkinan akan diumumkan pekan depan. "Kita jadwalkan Senin atau Selasa depan untuk bisa disampaikan hasilnya,"  kata Erlangga, 23 Januari 2020.

Selanjutnya:  Jari-jari membiru

<--more-->

Sepuluh jari membiru
Pengacara para saksi, Winarto Djati menjelaskan bahwa  polisi mengusut kasus ini dengan pasal  pembunuhan dan pembunuhan  berencana.   "Para saksi  diminta keterangan  untuk  dugaan tindak pidana pembunuhan berencana dan pembunuhan," ujar Winarno.

"Jadi pasalnya itu kalau enggak salah pasal 340 dan 338," ujar  dilansir dari tayangan Silet yang diunggah kanal YouTube RCTI, 20 Januari 2020. Sejauh ini  Polresta  Bandung telah memeriksa 17 saksi, termasuk Teddy dan putra-putri Lina.

Winarno Djati juga menuturkan, berdasarkan cerita para saksi pemandi jenazah, 10 jari kanan kiri almarhumah membiru saat dimandikan.  Ia  mengatakan, para saksi terlebih dahulu memotong kuku almarhumah.


"Yang terjadi dan yang dilakukan sudah disampaikan ke penyidik. Keempat ibu-ibu dan satu pembantu itu memang pertama-tama melakukan pemotongan kuku. "Kuku almarhumah itu dipotong, yang dikoordinir oleh ibu hajah Heti," ungkapnya.

"Hanya kemudian tangan almarhumah agak sedikit diangkat ke atas, nah dilihatkan semua yang ada ibu-ibu itu ditambah Pak Teddy melihat bahwa memang di sepuluh driji (jari) kanan kiri itu membiru," kata Winarno.   Meski begitu,  ia  tak mengetahui secara pasti penyebab pasti kematian Lina.

Selanjutnya: Di balik lebam biru...
<--more-->

Di balik  lebam biru itu
Dari penjelasan saksi  seperti dituturkan oleh Winarno, terdapat  warna biru di sepuluh jari.  Kita tak  tahu persis apakah warna itu di ujung jari saja atau di seluruh jari. Yang jelas dalam forensik memang dikenal lebam pada jenazah, termasuk lebam biru.

Lebam itu muncul karena proses pembekuan darah pasca kematian, sesuai dengan gaya gravitasi. Artinya jika mayat terlentang, maka lebam akan muncul di punggung dan bokong.   Lebam juga biasa muncul di jari tangan.  Posisi jari tangan biasanya berada paling bawah,  baik  tubuh mayat  tengkurap maupun terlentang.

Sebagai gambaran, tulisan mengenai kematian mendadak akibat gangguan  kardiovaskuler yang dimuat di Jurnal  Kedokteran Syiah Kuala pada  2 Agustus 2017 cukup relevan.  Kita tahu,  ada dugaan Lina Jubaedah meninggal karena serangan jantung atau hipertensi.

Artikel yang ditulis oleh Taufik Suryadi itu mengambil sebuah kasus di Aceh, yakni kematian  mendadak seorang laki- laki, berusia 42 tahun.  Ia dibawa ke bagian gawat darurat setelah  mengalami kejang-kejang dan tidak sadarkan diri, dan kemudian meninggal.

Nah hasil pemeriksaan  terhadap bagian luar janazah yang dilakukan dua jam setelah meninggal  tidak ditemukan adanya tanda luka dan kekerasan.  Temuan lain: 

1.mayat bewarna kemerahan pada bagian punggung dan bokong yang hilang dengan penekanan.
2. Pada kelopak mata kanan dan kiri bagian dalam didapatkan bintik-bintik kemerahan.
3. Bibir tampak bewarna kebiruan serta gigi- geligi berjumlah lengkap.
4.Pada ujung-ujung kuku tangan dijumpai warna kebiruan
.

Dalam kasus itu tidak dilakukan pemeriksaan dalam atau otopsi organ tubuh.  Kesimpulanya adalah pasien mati lemas akibat penyakit yang diderita dan  terjadi secara mendadak. Tapi penulis artikel tersebut juga menyatakan, pemeriksaan lewat otopsi akan bisa menentukan kematian lebih akurat.

Dari pemeriksaan organ tubuh seperti  jantung atau pembuluh darah,  akan terlihat kelainan  jika pasien meninggal akibat gangguan kardiovaskuler. Kasus Lina pun akan menjadi gamblang setelah hasil otopsi diumumkan.

 

****

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dian Novitasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Pilihan Editor

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Pilihan Editor

Lihat semua